MINAHASA- Pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) 2025 berjalan sukses.
Kegiatan ini membuka lapangan kerja baru untuk Tim Penggerak PKK Desa Sendangan Kecamatan kakas, Jumat (29/8). Kegiatan ini digagas oleh Pengusul adalah staf pengajar di fakultas peternakan dan Fakultas ilmu sosial dan politik (Unsrat) yaitu Sjaloom E Sakul, Juriewaty Pasoreh, Sylvia Komansilan dan melibatkan mahasiswa fakultas Peternakan Unsrat Syalomita Yessa Tampi, Sheril Batas.
Menurut Sakul, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melibatkan mitra yaitu Kelompok ibu-ibu PKK Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara yang diketuai Ibu Voune Solang Rombot. Indikator Asta Cita terkait Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Uraian Asta Cita memberikan pelatihan, pembimbingan kepada mitra untuk mengembangkan usaha produksi yogurt sehingga tercipta lapangan kerja baru, mengembangkan industri kreatif berbasis industri rumah tangga dan meningkatkan jiwa kewirausahaan.
Tujuan Program Kemitraan Masyarakat yaitu membentuk/ mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan social, membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat serta meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan yaitu softskill dan hardskill .
“Kegiatan-kegiatan penerapan teknologi seperti contohnya pada kegiatan PKM ini selalu diupayakan oleh pemerintah melalui instansi terkait untuk mengakselerasi proses hilirisasi produk teknologi hasil penelitian lembaga litbang, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dimana program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Kelompok PKK Desa Sendangan menerima penerapan teknologi pembuatan yogurt yang diambil dari hasil penelitian Fakultas Peternakan Unsrat. Minat teknologi hasil ternak secara sederhana karena anggota kelompok ingin memiliki keterampilan baru dalam proses pembuatan yogurt dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Produksi yogurt bisa ditingkatkan dari produksi 10 liter per hari diharapkan bisa mencapai target sampai 150 liter per bulannya sehingga bisa meningkatkan pendapatan anggota,” ujar Sakul.
Lebih lanjut, Ia mengatakan perkembangan konsumsi produk susu fermentasi di tengah masyarakat menunjukkan peningkatan seiring dengan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Yogurt mempunyai komposisi gizi yang baik juga memiliki fungsi fisiologis sehingga disebut sebagai bahan pangan fungsional. Masyarakat di Desa Sendangan dapat mengkonsumsi yogurt berasal dari produk industri dengan harga yang mahal.
“Pembuatan yogurt bisa secara skala rumah tangga sehingga bisa menunjang perekonomian,” terangnya.
Ditambahkannya peningkatan kualitas atau nilai tambah yogurt dapat dilakukan melalui upaya merekayasa proses pembuatannya yaitu dengan modifikasi bahan seperti susu segar di ganti dengan susu UHT, karena Desa Sendangan tidak tersedia susu segar, waktu dan suhu inkubasi serta jenis stater juga penyimpanan sampai pemasaran. Target penjualan yogurt adalah evaluasi produk yang berkelanjutan dan berusaha menyesuaikan dengan harapan konsumen sehingga penjualan bisa mencapai seluruh wilayah Minahasa bahkan dapat menjangkau beberapa kabupaten yang ada di Sulawesi Utara seperti Kota Manado, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara.
“Kedepan Desa Sendangan akan menjadi gudang pembuatan yogurt. Dengan begitu akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Setidaknya, ibu ibu yang sebelumnya hanya tinggal dirumah mengurus rumah tangga, kedepan akan mendapat kesibukan yang menghasilkan pundi pundi uang dari pembuatan yogurt dan bisa menunjang keungan keluarga,” tukasnya. (wsg)
