MINAHASA-Tak bisa dipungkiri kebiasaan masyarakat memutar musik selalu dengan volume yang tinggi walaupun sudah larut malam, juga dengan sunyinya jalanan memberikan kesempatan untuk pemuda pemuda melakukan balap liar. Nah, pasti kendaraan yang akan diadu dalam balap liar bukan kenalpot standar, namun kenalpot brong. Ini pasti sangat menggangu akan kenyaanan istirahat masyarakat yang sudah bekerja sepanjang siang dan membutuhkan pengembalian energi untuk esok harinya.
Hal ini langsung ditanggapi oleh Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang. Menurutnya, banyak laporan warga masyarakat yang merasa terganggu dengan adanya balap liar serta pemutaran music terlalu keras. Ini perlu pengertian sesame masyarakat guna saling menjaga kententraman lingkungan.
“Sangat diharapkan untuk pengertian masyarakat mengenai kedua hal ini. Memang tidak ada larangan untuk memutar music terlalu kuat, tapi harus melihat kondisi apakah sudah larut malam atau belum. Kalau balap liar memang dilarang, makanya jangan lagi ada kegiatan tersebut,” terang Sarundajang.
Lanjutnya, pihak berwajib atau kepolisian diminta agar bisa melakukan penertiban untuk balap liar. Pasalnya, balap liar sangat berbahaya lantaran pembalap tidak menggunakan alat pengaman yang diharuskan sehingga bisa membahayakan nyawa dari joki atau pengendara. “Jika ingin melakukan kegiatan balapan, bisa mengurus ijin dan dilakukan di jalan yang steril serta ada pengamanan. Setidaknya untuk menyalurkan hobi harus ada standart pengamanan yang diharuskan, agar tidak merugikan diri sendiri serta banyak pihak,” jelas Sarundajang.
Ia menambahkan, fenomena ini harus ditanggapi dengan bijak dan melibatkan kerja sama dari semua pihak, hal ini juga sudah dibahas dalam rapat forkopimda.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami sangat berharap dukungan masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan para pemuda untuk ikut mengedukasi lingkungan sekitar,” tambahnya.
Vanda juga menekankan bahwa upaya edukasi dan pendekatan persuasif akan diutamakan. Namun, jika aktivitas tersebut terus berlangsung dan membahayakan warga, pihaknya tidak akan segan berkoordinasi dengan aparat untuk mengambil tindakan tegas.
“Mari kita jadikan Minahasa rumah yang nyaman dan damai. Jaga jalanan dari aksi berbahaya, dan jaga lingkungan dari kebisingan yang tidak perlu. Ini tanggung jawab kita bersama,” pungkas Sarundajang.(wsg)