MINAHASA-Tradisi ‘masawang wia acara’ di Kabupaten Minahasa masih melakat. Pasalnya, masyarakat bukan hanya keluarga dekat jika mendengar ada salah satu keluarga yang akan melakukan satu acara baik itu duka ataupun pesta perkawinan, akan dibanjiri oleh masyarakat yang akan membantu menyiapkan pelaksanaan acara. Menurut Jolly Tampi, tradisi ini merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang Minahasa, dan masih terjaga sampai saat ini. “Pokoknya jika telah mendengan ada duka atau pesta kawin atau pesta permandian, tetap akan banyak masyarakat yang datang membantu keluarga baik itu yang di dapur atau yang menyiapkan tenda acara,” ujar Tampi.
Senada dengan Tampi, Jefri Karisoh menjelaskan bahwa kegiatan masawang ini sangat membantu, lantaran jika hanya keluarga yang akan menyiapkan semua persiapan sebelum acara pasti akan memerlukan waktu yang lama. “Warga yang datang membantu tidak memerlukan uang pengganti tenaga atau sewa, walaupun mereka banyak pekerjaan namun tetap datang membantu dalam kegiatan acara,” terang Karisoh.
Baik Jolly atau Jefri juga sangat mengharapkan agar tradisi ini dapat tetap terjaga, karena ini melambangkan kerukunan masyarakat di Minahasa tetap erat sehingga tidak akan mudah terprovokasi dengan hal hal yang bisa memecah belah.
Terpantau, di Pesta Permandian atau sarani anak dari Keluarga Tampi-Sakul, sangat banyak warga yang dating membantu menyiapkan acara pesta tersebut. Bukan hanya diwaktu pelaksanaan pesta, tapi tiga hari sebelum psta sudah banyak masyarakat yang membantu bauk itu dari keluarga dekat ataupun tetangga serta masyarakat lain. (wsg)